Masalah wilayah perbatasan kerap menjadi pemicu hubungan panas antara Indonesia dengan negara tetangga seperti Malaysia. Salah satu contoh ketika helikopter Malaysia mendarat di Sebatik, Kalimantan Utara.
Calon Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengakui hal ini menjadi persoalan karena belum ada keterpaduan komunikasi serta kelengkapan seperti radar.
"Jadi, jujur ruang udara Indonesia seharusnya sudah tertutup semuanya. Dalam arti kata, kita bisa memantau tidak ada sudut yang lowong. Sehingga siapapun juga yang masuk tanpa teridentifikasi laporan bisa tahu," kata Gatot usai uji kelayakan di Komisi I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/7/2015).
Dia mengatakan belum adanya keterpaduan serta radar yang lengkap membuat sulitnya memonitor pesawat asing masuk. Jika masalah keterpaduan ini bisa diatasi maka pesawat atau helikopter bisa terdeteksi.
"Jujur semua ini belum ada monitor oleh radar. Ini yang menyebabkan tiba-tiba heli mau mendarat, kita tidak tahu. Itulah perlunya dalam visi saya perlu adanya keterpaduan baik komunikasi, radar dan sebagainya dengan pasukan-pasukan terdepan bagi perbatasan walaupun dengan pulau-pulau terpencil," sebut Gatot.
Lanjutnya, sistem keterpaduan ini juga membuat semua siaga. Pasalnya, ada peringatan jika masuk ke wilayah perbatasan Indonesia. Celah yang menjadi kekurangan dalam perbatasan Indonesia mesti dibenahi.
"Itu diberi warning. Anda sudah masuk wilayah perbatasan Indonesia, Anda sudah mendekati. Anda harus kembali. Kalau tidak seperti yang lalu dikejar oleh pesawat diingatkan untuk mendarat. Tapi, ini tidak karena ada celah yang kosong, maka perlu ada keterpaduan," tutur eks Pangkostrad itu. (Detik)
Strategi Militer Indonesia - Menyuguhkan informasi terbaru seputar pertahanan dan keamanan Indonesia
Cari Artikel di Blog Ini
Kamis, 02 Juli 2015
Solusi Jenderal Gatot Soal Masalah Wilayah Perbatasan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Berita Populer
-
AH-64E Apache Untuk Indonesia merupakan tipe terbaru walau bukan tercanggih (AH-64D Longbow sebagaimana dimiliki Angkatan Darat Singapura) ...
-
(Disampaikan dalam Roundtable Discussion yang diselenggarakan oleh Global Future Institute, bertema: Indonesia, Rusia dan G-20, Kamis 25 Apr...
-
Pengakuan soal ketangguhan Tentara Nasional Indonesia di hadapan militer dunia lainnya seakan tak habis-habis. Setelah kisah Kopaska AL ata...
-
Puncak Everest di Pegunungan Himalaya, dengan ketinggian 8.848 meter, merupakan impian bagi setiap pendaki gunung di dunia untuk bisa mencap...
-
Densus 88 menerima pelatihan, dukungan perbekalan dan operasional yang luas dari Kepolisian Federal Australia. Namun muncul bukti yang sema...
-
Situasi politik di Provinsi Aceh meningkat usai bendera GAM disahkan jadi bendera Aceh. Di Banda Aceh, sekitar seribu orang mengarak bende...
-
Ekspedisi Belanda tiba di Nusantara pada 1596. Kapal-kapal Belanda menyusul, hingga terbentuk The Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). ...
-
Pesaing utama rudal AIM-120 AMRAAM andalan Amerika Serikat, R-77 kerap dijuluki AMRAAMSKI. Pertanyaan paling mendasar, sehebat apakah rudal ...
-
Pembangunan pesawat tempur generasi baru berkemampuan siluman KFX/IFX merupakan projek prestisius dalam bidang militer antara Korea Selatan ...
-
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI u...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar